Tapir Yang Masih di Bumi
Beberepa Jenis Tapir
Yang Masih Eksis di Bumi.
Oleh: Bambang Suworo
HRD Manager & Asisten Operational Manager
Maharani Zoo & Goa
Pendahuluan
Tapir atau
disebut juga Tenuk adalah herbivora tergolong primitive baik dari bentuk maupun
penyebarannya. Tapir disebut juga “Fosil Hidup” karena sejak eksis di
dunia kurang lebih 50 juta tahun yang lalu bentuk tubuhnya tidak pernah
mengalami evolusi yang signifikan. Dia memiliki bentuk tubuh yang unik, yaitu
kombinasi dari bentuk tubuh beberapa satwa.
1.
Secara umum bentuk tubuh
Tapir menyerupai anak Gajah yang tidak berbelalai.
2.
Badannya menyerupai babi.
3.
Telinga mirip telinga badak.
4.
Moncongnya yang panjang
mirip trenggiling.
5.
Lenguhannya lebih mirip
suara burung daripada binatang mamalia.
Tapir
Yang Masih Eksis di Bumi
Ada empat jenis tapir
yang masih eksis di bumi sampai saat ini. Tiga di antaranya bisa dijumpai di
Amerika Selatan, dan satu jenis hidup di Asia.
1. Tapirus Bairdii. Hidup di hutan Amerika tengah,
termasuk Belize, Meksiko tenggara, Honduras, Guatemala, Nikaragua, Kosta Rika,
dan Panama. Nama Tapirus Bairdii
untuk menghormati seorang naturalis Amerika yang bernama Spencer Fullerton Baird. Tapir terbesar di Amerika bagian tengah
dan selatan. Satwa ini terancam kelangsungan hidupnya di alam bebas.
Ciri-ciri:
Ø
Warna
kulit :
coklat keabu-abuan, warna kulit pada bagian bawah pipi hingga tenggorokan putih
krim.
Ø
Bagian
tubuh lainnya berwarna cokelat keabu - abuan.
Ø
Panjang
tubuh : 2 meter sampai 2,5 meter
(tidak termasuk ekor).
Ø
Tingginya
badan : 73 cm - 120 cm.
Ø
Berat
tubuh : 150 kg - 400 kg..

Gambar
1: Tapirus Bairdii
2. Tapirus Pinchaque. Tapir
ini juga disebut sebagai Tapir Gunung,
merupakan tapit terkecil kedua di antara 4 jenis lainnya. Nama Pinchaque diambil dari istilah "La Pinchaque",
binatang imajiner yang menghuni daerah yang sama.
Ciri Khas:
Ø
Warna
kulit : seluruh badan
diselimuti seperti mantel wol yang tebal dengan bibir berwarna putih, tapir
gunung dewasa, bagian pantat membentuk kulit tanpa bulu.
Ø
Warna
mata : anak tapir berwarna biru,
mata tapir desawa berwarna kecokelatan
Ø
Panjang
tubuh : 1,8 meter.
Ø
Tinggi
Badan : 50 cm – 100
cm
Ø Berat tubuh : 136 kg - 250 kg..
Tapir gunung merupakan tapir
yang paling terancam habitatnya. Pada tahun 1996 IUCN telah mengklasifikasikan
sebagai “Species Langka". Menurut IUCN, sekitar 20% populasi tapir gunung
diperkirakan akan punah pada tahun 2014.

3.
Tapirus Terrestris. Disebut
juga Tapir Amerika Selatan,merupakan tapir terbesar kedua setelah Tapir Bairdii.
Dapat ditemukan di dekat hutan Amazon dan sungai di Amerika Selatan, Venezuela,
Guiana, Kolombia, Argentina, Peru, Bilivia, Ekuador. Ancaman hidup tapir ini
tidak hanya berasal dari manusia, tetapi juga dari binatang predator, seperti
buaya, anaconda dan harimau.
Ciri Khas:
Ø Warna Kulit : coklat kehitam-hitaman.
Ø Warna Wajah : pucat, dan memiliki sedikit jambul.
Ø Ciri Khusus : Pada telinganya, terdapat
bercak putih.
Ø Panjang tubuh : 1,8 m - 2,5 m
Ø Berat badan : 150 kg -320 kg.
Tapir Amerika Selatan diakui
sebagai hewan yang terancam punah oleh The United State Fish and Wildlife
Service pada tahun 1970. Meskipun begitu, Tapir ini memiliki tingkat paling
rendah risiko kepunahan dibandingkan jenis tapir lainnya.

Yang
berada di Maharani Zoo & Goa
4.
Tapirus Indicus. Lebih
dikenal dengan Tapir Asia. Sebaran tapir di Asia Tenggara meliputi
bagian selatan Burma, Thailand bagian selatan, Semenanjung Malaysia dan
Indonesia. Bukti-bukti paleontologis menunjukkan bahwa dahulunya sebaran tapir
meliputi Pulau Jawa dan Sumatera. Namun saat ini di Indonesia, tapir hanya bisa
dijumpai di Sumatera, yaitu area selatan Danau Toba sampai ke Lampung. Pemilihan nama "Indicus" berdasarkan
kata Hindia Timur, tempat asal habitat ini. Di pulau Sumatra, hewan ini
lebih familiar dengan sebutan tenuk,
gindol, babi alu, kuda ayer, kuda rimbu, kuda arau, marba, cipan, dan sipan.
Ø
Ciri
khas:
Ø
Warna
kulit : dominan hitam pekat dan putih terang pada
bagian punggung (menyerupai pelanan). Bagian ujung telingan berwarna putih.
Pola warna tersebut untuk mengelabui predator.
Ø
Panjang
tubuh : 1,8 m - 2,4m
Ø
Berat
tubuh : 250 kg - 320 kg,
hingga 540 kg

Ciri Khas Tapir Pada Umumnya:
1. Warma kulit Bayi Tapir hitam kecoklatan
bergaris-garis putih. Warna tersebut untuk mengelabuhi predator di alam liar.
Warna tersebut akan berubah secara alamiah menyesuaikan warna kulit tapir
dewasa pada usia 7 bulan.
2. Tapir betina ukuran fisiknya lebih besar
daripada tapir jantan.
3. Dua kaki depannya memiliki 4
kuku, sedangkan kaki bagian belakang memiliki 2 kuku.
4. Tapir pandai berenang.
Tapir di Maharani Zoo & Goa
Sejak
bulan November 2017, Maharani Zoo & Goa menambah koleksi satwa baru yaitu satu
pasang Tapir Amerika Selatan (Tapirus
Terrestris). Sebelumnya Manajemen Maharani Zoo & Goa telah berusaha untuk memperoleh Tapir Asia/ Indonesia (Tapirus
Indicus), namun usaha yang telah dirintis sejak tahun 2014 tersebut
tidak membuahkan hasil. Oleh karena itu diputuskan melakukan import Tapir Amerika Selatan (Tapirus Terrestris) dari Brazilia.
Berdasarkan
data dari International Species Information System (ISIS), data Tapir tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Tapir
Jantan.
Lahir : 2
Desember 2012
Type Kelahiran : Captive
Born - C
Tempat Lahir : Zoo
Parque, Brazilia
Umur Saat ini : 5 tahun 5
bulan
2. Tapir
Bentina
Lahir : 9
September 2014
Type Kelahiran : Captive
Born - C
Tempat Lahir : Zoo
Parque, Brazilia
Umur Saat ini : 3 tahun 8
bulan
Tanda Tanda Fisik Kehamilan Tapir Betina
Sejak
kedatangannya bulan November 2017, Tapir betina kelihatan lebih gemuk perut
besar. Tapi berdasarkan dokumen yang kami terima dari Zoo Parque, Brasil maupun dokumen dari Ministerio Da Agricultura,
Pecuaria E Abastecimento, atau Departemen
Pertanian, Peternakan, dan Penyediaan Makanan Brasil tidak ada catatan bahwa Tapir betina sedang hamil. Informasi
yang kami terima dari Kurator adalah, pasangan Tapir tersebut di Brasil pernah
kawin itu saja.
Kelahiran Tapir
Pada hari
Senin, tanggal 9 April 2018 sekitar jam 04.30 Tapir betina melahirkan bayi
jantan dengan spontan. Berdasarkan data dari Brasil ini kelahiran yang kedua
kalinya.

1
hari setelah kelahiran.
Seperti
Bayi Tapir jenis lain, Bayi Tapirus Terrestris juga memiliki warna kulit yang
khas, Warna kulit bayi Tapir agak berubah seperti warna kulit induknya (hitam
kecoklatan) setelah umur 7 bulan.

Induk dan anaknya

Yang berusia 1 bulan
Pemberian Nutrisi, Vitamin dan Mineral.
1.
Pakan Tapir
Untuk memenuhi gizi, Tapir diberikan pakan sebagai berikut: aneka
rumput, daun nangka, wortel, pisang, ketela dan jagung. Juga diberikan pakan
tambahan berupa: pellets dan brand.
2.
Vitamin dan Mineral
Untuk menjaga agar tetap sehat, Tapir juga diberikan Vitamin dan
Mineral, yaitu: Vitamin B Complex, minyak ikan dan Premix (Vitamin &
Mineral). Dosis pemberian Mineral:
- Tapir jantan: 50 gram seminggu sekali.
- Tapir betina menyusui: 50 gram 2 hari sekali.
Kandang Tapir
Dalam
melakukan Konservasi Ex-Situ sebuah Lembaga Konservasi harus memperhatikan “Animal
Welfare” dan “Five Freedom” Salah satu prinsip Anamal Welfare adalah: Kebebasan untuk mengekspresikan
perilaku secara normal.
Oleh karena itu fungi kandang sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi satwa
sangat penting.
Kandang
Tapir di Maharani Zoo & Goa memiliki
luas kurang lebih 20 M2, yang terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
1. Nahok sebanya 2 ruang.
2. Kandang Exhibit
3. Kolam.
Kolam
salah satu syarat Kandang Tapir, karena Tapir di samping melakukan aktivitas di
daratan juga di dalam air. Seperti diketahui Tapir adalah salah satu hewan
perenang yang baik.
Penutup
Demikianlah
papafran kami tentang Kelahiran Tapir Amerika Tengah/ Barasilia/ Tapirus
Terrestris semoga bermanfaat.

Gambar 8 : Kandang Tapir yang dilengkapi kolam

Gambar 9 : Bayi Tapir dan induknya sedang berendam
Di kolam
Catatan:
1)
Eosen adalah suatu kala pada skala waktu geologi yang berlangsung 55,8 ± 0,2 hingga 33,9 ± 0,1 juta
tahun yang lalu yang merupakan kala kedua pada periode Paleogen di era Kenozoikum. Kala ini berlangsung
mulai akhir kala Paleosen hingga awal Oligosen. Awal Eosen ditandai
dengan kemunculan mamalia modern pertama. Akhir Eosen adalah suatu kepunahan massal yang disebut Grande Coupure, yang mungkin
berhubungan dengan satu atau lebih bolide (meteor besar) yang
ditemukan di Siberia dan Chesapeake Bay. Seperti halnya periode
geologi lain, stratumyang menentukan awal dan
akhir kala ini terdefinisi dengan jelas, walaupun waktu tepatnya kurang dapat dipastikan.
Nama "Eosen" berasal dari bahasa Yunani eos (fajar) and ceno (baru) dan merujuk pada
"kebangkitan" mamalia modern ("baru") yang muncul pada kala
ini (Wekipedia).
2)
Pleitosen: adalah awal dari masa prasejarah.
Ahli geologi menyebut masa dua juta tahun terakhir sebagai kuaternair yang
dibagi menjadi Pleistosen (2 juta–10.000 tahun yang lalu) dan Holosen (10.000
tahun yang lalu hingga sekarang). Pada zaman ini terjadi beberapa perubahan
iklim di seluruh dunia yang dinamakan glasial dan inter-glasial. Selama periode
glasial, permukaan laut turun bahkan hingga 100 meter di bawah permukaan laut
sekarang.
(Wekipedia).
3)
Miosen: adalah suatu kala pada skala
waktu geologi yang berlangsung antara 23,03 hingga
5,332 juta tahun yang lalu. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua
lainnya, lapisan batuan yang membedakan awal dan akhir kala ini dapat
teridentifikasi, tetapi waktu tepat awal dan akhirnya tidak dapat terlalu
dipastikan. Miosen dinamai oleh Sir Charles Lyell dan
berasal dari kata bahasa Yunani μείων
(meioon, "kurang")
dan καινός (kainos,
"baru") dan kurang lebih merujuk pada "kurang baru" karena
hanya memiliki 18% (kurang dari Pliosen) invertebrata laut
modern. Miosen mengikuti Oligosen dan
diikuti oleh Pliosen dan
merupakan kala pertama pada periode Neogen. (Wekipedia).
Referensi:
1.
Wekipedia
Komentar
Posting Komentar